Peran Guru Pai Dalam Membentuk Akhlakul Karimah Peserta Didik Kelas IV di SDN Kalipang 1 Grati Kabupaten Pasuruan
Keywords:
Guru PAI, Akhlakul Karimah, Pembentukan Akhlak, Peserta Didik, SDN Kalipang 1Abstract
Penelitian ini membahas peran guru PAI dalam pembentukan akhlakul karimah peserta didik kelas IV di SDN Kalipang 1. Pembentukan akhlak dimulai sejak dini melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan sebagai pembimbing, teladan, dan penasehat dalam menanamkan akhlak terhadap diri sendiri, sesama, dan lingkungan. Guru melakukan pembiasaan seperti doa awal pelajaran, shalat dhuha, dan shalat dhuhur berjamaah, serta memberi nasihat kepada siswa yang bermasalah. Adapun kendala yang dihadapi antara lain kurangnya perhatian orang tua, rendahnya kesadaran siswa terhadap kegiatan keagamaan, pengaruh pergaulan dan teknologi, serta kurangnya kerja sama antar guru mata pelajaran. Secara keseluruhan, guru PAI memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan akhlak Islami peserta didik
Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Peran yang dilakukan Guru PAI dalam pembentukan akhlak peserta didik yaitu guru melakukan bimbingan agama dan pembiasaan kepada peserta didik di SDN Kalipang 1, akhlak terhadap diri sendiri, dan akhlak terhadap lingkungan. Peranan Guru PAI di SDN Kalipang 1 Besar yaitu sebagai pembimbing, teladan dan penasehat. Bentuk bimbingan secara langsung Guru PAI di SDN Kalipang 1 yaitu; guru membimbing jalannya doa pada awal pelajaran, membimbing kegiatan ekstra keagamaan seperti shalat dhuha dan shalat dhuhur berjamaah. Peran Guru PAI sebagai penasehat di SDN Kalipang 1 yaitu dengan memberikan nasehat dan solusi baik pada siswa secara umum maupun siswa yang mempunyai masalah. Dalam pembentukan akhlak siswa, guru mendapat beberapa kendala, diantaranya : kurangnya perhatian dari orang tua, kurangnya kesadaran siswa untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan, pengaruh pergaulan, pengaruh teknologi, dan kurang kerjasama guru mata pelajaran lain dengan Guru PAI.
